Biarkan ku tertatih-tatih di kerikil batu
Biarkan air mataku menetes di pipiku
Biarkan ku tenggelam dalam selimut kalbu
Namun ku dapat mengukir senyuman di wajahmu
Biarkan air mataku menetes di pipiku
Biarkan ku tenggelam dalam selimut kalbu
Namun ku dapat mengukir senyuman di wajahmu
Aku tak butuh bunga di taman hatiku
Aku tak butuh penerang di dalam lubuk jiwaku
Karna kau telah mampu mengisi semuanya itu
Karna kau telah mampu mengukir sang surya di ragaku
Aku tak butuh penerang di dalam lubuk jiwaku
Karna kau telah mampu mengisi semuanya itu
Karna kau telah mampu mengukir sang surya di ragaku
Meskipun ku tak mampu bersanding di sampingmu
Meskipun ku tak ada di sela-sela kehidupanmu
Namun ku selalu ada di batinmu
Di dalam lika-liku batin di jiwamu
Meskipun ku tak ada di sela-sela kehidupanmu
Namun ku selalu ada di batinmu
Di dalam lika-liku batin di jiwamu
Di sela-sela kehidupanmu yang kalbu
Karna…
Kau menangis
Hatiku terasa pilu
Karna…
Senyumanmu adalah berlian bagiku
Karna tetes matamu adalah kalbu suramku
Karna dirimu adalah separuh insanku
0 komentar:
Posting Komentar